بسم الله الرحمن الرحيم Allah s.w.t. memberikan ganjaran sesuai dengan apa yang telah dikerjakan oleh hambanya. Namun ada banyak sekali perbuatan-perbuatan yang amalnya gampang tapi pahalanya besar seperti pahal bagi pencari ilmu, pahala bagi istri yang ta’at dll. Tentunya itu semua menjadi penyemangat kita dalam melaksanakan ibadah, ya walaupun itu termasuk kategori ikhlas yang ke 2 (beribadah karena ingin mendapat pahala) tapi setidaknya kita beramal karena Allah s.w.t. yang penting kita beribadah hanya karena ingin ria, atau ingin mendapatkan hal2 keduniawiyan, itu yang dilarang oleh agama. Namun ada beberapa amalan yang apabila kita kerjakan pahalanya besar atau apabila ditinggalkan akan mendapat adzab tetapi sudah sangat jarang sekali orang ummat nabi muhammad. Apa saja ? 1. Bersiwak Siwak merupakan sunnah nabi Muhammad s.a.w. yang sudah jarang lagi orang-orang mengamalkannya. Padahal nabi Muhammad s.a.w. bersabda: {عن عائشة رضى...
بسم
الله الرحمن الرحيم
Allah s.w.t. memberikan ganjaran
sesuai dengan apa yang telah dikerjakan oleh hambanya. Namun ada banyak sekali perbuatan-perbuatan yang
amalnya gampang tapi pahalanya besar seperti pahal bagi pencari ilmu, pahala
bagi istri yang ta’at dll.
Tentunya itu semua menjadi penyemangat kita dalam melaksanakan ibadah, ya
walaupun itu termasuk kategori ikhlas yang ke 2 (beribadah karena ingin
mendapat pahala) tapi setidaknya kita beramal karena Allah s.w.t. yang penting
kita beribadah hanya karena ingin ria, atau ingin mendapatkan hal2
keduniawiyan, itu yang dilarang oleh agama.
Namun ada beberapa amalan yang apabila kita kerjakan pahalanya besar atau
apabila ditinggalkan akan mendapat adzab tetapi sudah sangat jarang sekali
orang ummat nabi muhammad. Apa saja ?
1.
Bersiwak
Siwak merupakan
sunnah nabi Muhammad s.a.w. yang sudah jarang lagi orang-orang mengamalkannya.
Padahal nabi Muhammad s.a.w. bersabda:
{عن عائشة رضى الله ان النبي صلى الله عليه وسلم قال : السواك مطهرللفم مرضاة للرب {رواه البيهقي والنسائى
“ Dari ‘Aisah
r.a. bahwasanya rasullulah bersabda; bersiwak itu dapat membersihkan mulut dan
menghasilkan ridha Allah s.w.t”. (H.R. Baihaqi dan Nasa’i)
Dan Rasulullah juga bersabda :
{ركعتان بالسواك افضل من سبعين ركعة بلا سواك {رواه ابو نعيم
“ Dua rakaat dilaksanakan
dengan memakai siwak lebih utama dari 70 rakaat tanpa siwak.” (H.R. Abu Naim dan
Ad-Daruquthni)
2.
Adzan
Kalau kita tahu
akan pahala adzan, maka kita pasti akan berebutan untuk melaksanakan adzan.
Karena nabi Muhammad s.a.w. bersabda:
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا
Seandainya orang-orang
mengetahui pahala yang terkandung pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka
tidak mungkin mendapatkannya kecuali dengan cara mengadakan undian atasnya,
niscaya mereka akan melakukan adzan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ بِمَدِّ صَوْتِهِ وَيَشْهَدُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ
“muadzin
diampuni sejauh jangkauan adzannya. Seluruh benda yang basah maupun yang kering
yang mendengar adzannya memohonkan ampunan untuknya.” (H.R. Ahmad)
وَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ صَلَّى مَعَهُ
وَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ صَلَّى مَعَهُ
“Muadzin
mendapatkan pahala seperti pahala orang
yang shalat bersamanya.” (H.R. An-Nasa’i)
الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Para muadzin adalah orang yang berleher panjang pada hari kiamat.” (H.R. Muslim)
“Para muadzin adalah orang yang berleher panjang pada hari kiamat.” (H.R. Muslim)
Maksud berleher
panjang itu ialah muadzin tidak akan tenggelam oleh keringatnya karena lehernya
panjang (tinggi). Saya pernah mau berantem gara-gara saya berebutan adzan
bersama teman saya karena saya ingin mendapatkan banyak kemulian yang
disebabkan oleh adzan.
3.
Berlomba-lomba ke masjid
Ketika mau
shalat, tidak banyak masjid-masjid sekarang yang jumlah mushalli (orang yang
shalat) nya sedikit. Atau datangnya telat (masbuq). Padahal nabi Muhammad
banyak membicarakan tentang hal ini, diantaranya:
“ Barangsiapa
yang pergi pada pagi atau sore hari ke masjid, maka Allah menyediakan hidangan
setiap ia pergi baik pagi atau sore.” ( H.R. Mutaffaq Alaih)
4.
Buang Air Kecil
Yang terakhir
ini tidak berhubungan dengan keutamaan pahala, tetapi akibat dari orang yang
sering meninggalkan Istinja’ (cebok) setelah BAK tsb. Zaman sekarang
orang-orang telah menganggap enteng masalah ini, dimana mereka tidak melakukan
cebok setelah BAK. Khususnya kaum laki-laki, mereka kencing saja seenaknya dan
dimana saja. Padahal ada kerugian yang sangat besar bagi orang yang tidak
Istinja’ setelah kencing. Apa itu ?
“dari Abu
Hurairah r.a., ia berakata, Rosulullah s.a.w. bersabda; Bersihkanlah diri dari
kencing. Karena kebanyakan siksa kubur berasal dari bekas kencing tersebut.”
(Diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni)
Jadi salah satu akibat orang yang sering
meninggalkan Istinja’ adalah akan disiksa dalam kubur.
Semoga kita
selalu dalam hidayah Allah s.w.t. ,selalu melakukan perintah Allah dan menjauhi
larangannya serta terhindar dari adzab dan murkaNya Allah s.w.t.
Comments
Post a Comment