Skip to main content

4 hal yang berpahala besar tapi sudah terlupakan

بسم الله الرحمن الرحيم Allah s.w.t. memberikan ganjaran sesuai dengan apa yang telah dikerjakan oleh hambanya. Namun ada banyak sekali perbuatan-perbuatan yang amalnya gampang tapi pahalanya besar seperti pahal bagi pencari ilmu, pahala bagi istri yang ta’at dll. Tentunya itu semua menjadi penyemangat kita dalam melaksanakan ibadah, ya walaupun itu termasuk kategori ikhlas yang ke 2 (beribadah karena ingin mendapat pahala) tapi setidaknya kita beramal karena Allah s.w.t. yang penting kita beribadah hanya karena ingin ria, atau ingin mendapatkan hal2 keduniawiyan, itu yang dilarang oleh agama. Namun ada beberapa amalan yang apabila kita kerjakan pahalanya besar atau apabila ditinggalkan akan mendapat adzab tetapi sudah sangat jarang sekali orang ummat nabi muhammad. Apa saja ? 1.        Bersiwak Siwak merupakan sunnah nabi Muhammad s.a.w. yang sudah jarang lagi orang-orang mengamalkannya. Padahal nabi Muhammad s.a.w. bersabda: {عن عائشة رضى...

keutamaan membaca surat At-taubah

Image result for at-taubah
Ayat 128-129 surat At-Taubah adalah salah satu ayat yang dimuliakan oleh Allah s.w.t. maka bagi orang yang membacanya akan memeperoleh keutamaan-keutaman dari Allah s.w.t. seperti yang saya akan tulis dalam  mendawamkan surat At-Taubah sayat 128-129kesempatan kali ini yaitu beberapa keutumaan.
بسم الله الرحمن الرحيم

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
  
Keterangan :
ومن داوم على قراءة هاتين الاتين سبع مرّات في دبر الصلوات المكتوبات ان كان ضعيفا قوى او ذليلا عزا اومغلوبا انتصر او معسرا يسّر الله تعالى فى كلّ أموره او مديونا قضّ دينه اومكروبا رفع عنه الهمّ والغمّ والحزن اومضيقا وسع عليه الرزق والخيرات او مغلوقا فتح عليه ابواب المغلوقات والكشوفات اومسجونا فداوم عليها احدى واربعين مرّة يخرج من سجنه بلطفه وكرمه وبركات الهاتين الاتين الجليلتين
Barang siapa yang mendawamkan (membaca terus menerus) dua ayat ini (At-Taubah: 128-129) 7 kali setelah shalat yang diwajibkan (shalat 5 waktu) maka :
  • ·         Jika dia lemah (fisik) maka akan kuat
  • ·         Jika dia terhina (tidak dihormati) maka akan mulia (terhormat)
  • ·         Jika dia selalu kalah (sial) maka akan tertolong
  • ·         Jika hidupnya yang sulit maka Allah mudahkan dalam setiap urusannya
  • ·        Jika mempunyai hutang maka Allah akan membayarkan hutangnya
  • ·        Allah akan mengangkat kesulitan darinya berupa sulit, bingung dan kesedihan
  • ·        Jika rizkinya sempit maka Allah akan meluaskan rizki dan kebaikan kepadanya
  • ·    Jika terkunci (terjebak) maka Allah akan membukakan macam – macam pintu yang tertutup (menolongnya)
  • ·  Yang mendawamkan ini 41 kali maka dia akan keluar dari penjara (jka ditawan/diculik) karena kelembutan Allah dan kemulianNya serat dengan keberkahan 2 ayat  ini yang mulia

Itulah sebagian keutaman membaca surat At-Taubah ayat 128-129, Ini diambil dari salah satu kitab do’a yang di karang oleh Ulama salaf terdahulu. Semua amalan atau do’a-do’a akan maqbul bila kita percaya dan yakin kepada Allah s.w.t, jadi jika kita tidak yakin terhadap keuataman diatas maka jangan berharap akan maqbul, dan bila Akhy atau ukhty tidak percaya pada amalan-amalan maka silahkan menutup halaman ini karena amalan itu bagi orang yang mau mendekatkan diri kepada Allah s.w.t.. Dan kita juga jangan putus asa jika belum merasakan keutaman diatas karna itu hanya ujian dari Allah terhadap kesabaran kita, dan diatas juga harus mendawamkan artinya harus terus menerus.
Dan tentu saja tidak akan maqbul jika kita tidak berusaha, artinya kita hanya mendawamkan tapi tidak ada usaha/kegiatan yang kita lakukan. Karena amalan hanyalah do’a supaya membantu mensukseskan suatu kegiatan. Dan jika kita berdo’a tapi tidak berusaha/bekerja maka itu bagaikan menegmudi perahu didaratan (sia-sia). Misalkan kita mau ujian sekolah kitab banyak berdoa kpd Allah tapi kita tidak pernah belajar maka sama saja. Jadi intinya doa/amalan dan usaha itu harus seimbang. Setelah itu barulah kita bertawakal kepada Allah s.w.t.
Alhamdulillah saya sendiri sudah mengamalkan amalan ini, dan Alhamudillah saya sudah merasakanNya yakni saya merasa sangat ringan menjalani hidup ini, dan tidak kebingungan ataupun kesusahan dalam melakukan apapun. Jadi bagi akhy atau ukhty yang mau mengamalkan maka terlebih dahulu ucapkan “qobiltu”. Bila sudah silahkan diamalkan.

Jangan sekali-kali kita mengaharapkan hasil diatas setelah membaca kedua ayat diatas, karena Alquran mempunyai banyak keutamaan-keuataman yang jauh lebih banyak dari keutamaan diatas. 

Comments

Post a Comment

postingan populer

perbedaan mukalaf dan mu'allaf

kita selaku umat islam pasti sering mendengar kata mukallaf dan mu'allaf, tapi mungkin anda kadang-kadang mengalami keterbalikan makna dari mukalaf atau mu'allaf tsb. nah disini saya akan memberikan ilmu tentang pengertian mukalaf dan mu'allaf a. mukallaf orang mukallaf yaitu orang islam yang di kenai kewajiban untuk menjalankan syariat islam dan menjauhi larangan-larangan agama karena ia telah dewasa dan berakal (akil baligh) serta telah mendengar seruan  agama.  ciri-ciri orang yang baligh umur 15 tahun lebih (bagi wanita/laki2 sama saja) bila seorang muslim sudah mencapai umur 15 tahun lebih maka dia sudah dikatakan orang baligh  dan dia wajib menjalani syariat/hukum-hukum agama (jika berakal), walaupun dia belum keluar mani (laki-laki/perempuan) maupun haidh (perempuan).       2. keluar mani (bagi wanita/laki2 sama saja) nah untuk keluar mani, ini juga bisa terjadi pada perempuan. baik keluar maninya itu disengaja ...

bagaimana niat dalam wudhu

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته kali ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana niat didalam wudlu, tentunya ini merupakan sesuatu hal yang penting, karna kalau kita tidak tahu cara niat dalam wudlu maka niatnya tidak sah, begitu juga wudlunya dan sholatnya, thawaf dll.  keterangan ini saya ambil dari kitab terjemah Kifayatul Akhyar karangan Imam Taqiyuddin yang menjelaskan Niat dalam wudhu hukumnya fardu dalam bersuci dari hadats, tetapi tidak wajib dalam menghilangkan najis, menurut qaul (pendapat) yang shahih. tujuan mencuci najis yaitu menghilangkan najis. Menghilangkan najis itu bisa berhasil dengan jalan membasuhnya ; beda dengan hadats. Bersuci dari hadats itu IBADAH. Jadi membutuhkan niat seperti pada ibadah-ibadah lain. Demikian kata Imam Rafi’i Syarat sahnya niat ialah islam. Jadi tidak dianggap sah wudhunyaorang kafir dan mandinya, sebab niat itu ibadah, sedangkan orang kafir itu bukan ahli ibadah. Bersucinya orang murtad juga tidak sah. Tanpa a...